Kamis, 25 Juni 2015

monggo monggo Skandal Beras Plastik terungkap di Cina -lamasekaliperginya -lamasekaliperginya


Sebuah skandal keamanan pangan mengenai beras palsu baru-baru ini mengguncang Cina. Dari laporan berita disebutkan bahwa beras palsu atau yang dikenal juga dengan nama beras plastik itu dibuat dengan cara mencampur kentang dengan resin sintetik. Ada pula rumor tentang beras 'murah tapi menguntungkan' yang di ekspor ke negara-negara Asia lainnya termasuk Singapura, Indonesia, Vietnam, dan India.

Butiran beras palsu memang agak sulit untuk dibedakan dengan beras alami saat ini. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan memasaknya, karena beras palsu akan tetap keras atau bahkan hancur dan sulit untuk dicerna. Dalam sebuah publikasi dijelaskan bahwa memasak sup dengan dicampur beras plastik akan membentuk lapisan plastik di bagian atasnya, yang bisa terbakar ketika dipanaskan.

Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa beras palsu atau beras plastik ini, jika dikonsumsi, bisa mendatangkan malapetaka pada sistem pencernaan. Bahkan menurut salah seorang pejabat dari Asosiasi Restoran Cina, makan tiga mangkuk nasi plastik akan sama hasilnya dengan mengkonsumsi satu kantong plastik!

Berita mengenai adanya beras palsu atau beras plastik ternyata memang sudah lama beredar di media sosial seperti Facebook dan aplikasi mobile messaging Whatsapp selama beberapa tahun terakhir. Laporan tersebut menunjukkan bahwa beras plastik tersebut awalnya dijual di pasar Cina, tepatnya di daerah Taiyuan, provinsi Shaanxi, Cina. Keberadaan beras palsu atau beras plastik tersebut memang hanya bisa didapatkan di toko-toko kecil, bukan di supermarket besar, hal inilah yang menyebabkan sulit di deteksi. Kini semakin banyak orang kuatir penjualan beras plastik tersebut akan semakin menyebar ke negara-negara lainnya di Asia.


Hasan Malek, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumerisme Malaysia, mengatakan bahwa orang-orang tidak perlu panik sebelum kabar tersebut resmi dikonfirmasi. "Kabar tersebut bisa benar atau salah," demikian penuturannya pada media Star Online. "Kami juga tidak tahu apakah beral palsu sudah memasuki negara ini, tapi kami takkan menyepelekan kabar ini dan akan melakukan investigasi secara nasional."

Hasan juga menegaskan bahwa tim investigasi akan fokus pada pengujian sampel beras yang di dapat dari toko-toko kecil. "Kami akan melakukan investigasi, tapi saya menghimbau untuk masyarakat pun ikut melaporkan kepada kementrian jika mereka menemukan keberadaan beras palsu tersebut di pasaran. Semua laporan akan diperlakukan secara rahasia." Dia juga menambahkan bahwa beras palsu atau beras plastik tersebut akan sulit untuk di deteksi jika telah dicampur dengan beras biasa.

Sementara itu, BPOM Singapura atau Agri-Food and Veterinary Authority (AVA) juga bereaksi terhadap kabar ini. "Merupakan bagian pengawasan rutin yang kami lakukan untuk memeriksa beras impor secara teratur dan memastikan sampel mengikuti kepatuhan terhadap standar keamanan pangan," kata juru bicara AVA kepada The Straits Times. "Hingga saat ini kami memang belum menemukan bukti adanya beras palsu."

Skandal beras palsu merupakan salah satu dari sekian banyak masalah keamanan pangan yang harus ditangani oleh pemerinyah Cina. Tercatat pada tahun 2010 lalu, sebuah perusahaan di Xi'an, provinsi Shaanxi juga terbukti mencampurkan semacam 'bumbu' pada beras yang mereka jual agar terasa seperti 'beras Wuchang' yang dikenal mahal. Sebelumnya pada 2008, ada pula skandal susu formula bayi yang bercampur dengan senyawa plastik atau melamin, hingga menyebabkan enam bayi meninggal dan 300.000 bayi lainnya menderita masalah ginjal yang parah.

Parahnya, ternyata tak hanya beras yang pernah dipalsukan di Cina, tapi juga ada daging babi yang diubah menjadi daging sapi serta kenari berisi beton. Ckckckck .... aya-aya wae ....!!!

Sumber: FMT, Shanghaiist, Asia News

Jumat, 19 Juni 2015

monggo monggo Matilda: Kucing Lucu Ber-Mata 'Alien' -lamasekaliperginya -lamasekaliperginya


Kehadiran Matilda segera menjadi sensasi hangat di dunia maya, semua dikarenakan mata kucing ini yang besar, mirip mata 'alien'. Tak heran jika dengan cepat, akun Instagram kucing ini telah memiliki lebih dari 33.000 pengikut dan dipastikan akan terus bertambah.

Sayangnya, kisah kucing ini ternyata tak selucu penampilannya. Kucing yang saat ini berusia dua tahun dipastikan akan mengalami kondisi yang makin memburuk seiring bertambahnya usia. Pemilik kucing ini, yang tak mau disebutkan identitasnya, mengaku telah mengurus Matilda dan selalu memperlakukan Matilda seperti layaknya seekor kucing normal, kecuali bentuk mata kucing ini yang berubah dari waktu ke waktu.

"Matilda tinggal bersama kamijuga hewan-hewan peliharaan lainnya," demikian keterangan yang tertulis di situs resmi Matilda. "Dia lahir tepat pada Hari Valentine 2013 lalu dalam gudang di sebuah kota kecil, dan segera dijemput oleh kelompok penyayang binatang. Matilda kemudian diserahkan kepada kami saat usianya masih 12 minggu, masih imut dan lucu hingga menggemaskan siapapun yang melihatnya."


Tapi tak lama setelah ulang tahun pertamanya, pupil mata kanannya semakin membesar dan itu terjadi hanya dalam waktu beberapa menit. Setelah berkonsultasi dengan beberapa orang dokter, salah satu dari dokter itu kemudian men-diagnosis hal ini sebagai leukemia kucing. Merasa prihatin dan sedih, pemilik segera menghubungi kelompok penyayang binatang yang menemukan Matilda sebelumnya untuk mencari tahu bagaimana Matilda bisa tertular penyakit itu. Saat itulah diketahui bahwa kelompok penyayang binatang pun ternyata memang hendak menghubunginya juga. "Ternyata, dua kucing lainnya yang lahir bersamaan dengan Matilda (dari induk yang sama), juga memiliki kondisi mata yang aneh pula, itulah sebabnya kelompok penyayang binatang tersebut berusaha untuk menemukan Matilda kembali," demikian juga tertulis di website.


"Kami lalu segera menghubungi pemilik 'saudara-saudara' Matilda lainnya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang masalah mata yang diderita sebelum akhirnya kembali membawa Matilda ke dokter hewan, di mana dilakukan pengujian lebih lanjut tentang leukemia kucing. Hasil tes dinyatakan negatif. Janji dengan dokter mata hewan pun segera dibuat. Dokter spesialis ini pun segera datang dengan membawa berbagai peralatan canggih dan melakukan tes terhadap Matilda. Hasilnya ditegaskan bahwa kondisi mata yang dialami Matilda diakibatkan karena lensa mata yang mengalami pergeseran secara spontan, seperti juga yang dialami saudara-saudara Matilda."


Pergeseran lensa spontan ini merupakan suatu kondisi di mana lensa mata berpindah dari tempatnya secara tiba-tiba. Lensa di mata kanan Matilda telah secara spontan bergeser. Dihadapkan dengan informasi terbaru ini, pemilik semakin tak yakin dengan apa yang harus diperbuatnya untuk membantu Matilda. Terlebih diketahui kemudian bahwa salah satu kucing lainnya yang juga merupakan saudara Matilda telah menjalani operasi, dan itu pun ternyata tak banyak membantu. Dengan gangguan genetik yang dialami Matilda, termasuk disebutkan pula kekurangan kolagen, diperkirakan akan membutuhkan waktu penyembuhan yang lama dan juga proses operasi yang cukup sulit.


"Setelah berdiskusi dan melakukan pertimbangan, kami dengan dukungan dokter mata hewan memutuskan akan membiarkan mata Matilda seperti apa adanya saat ini, dan takkan melakukan campur tangan atau operasi apapun karena hal itu tak akan banyak membantu Matilda," demikian penjelasan pemilik Matilda. "Selama Matilda tetap bahagia dan sehat, itulah satu-satunya hal terpenting."

Sejak keputusan itu, kondisi mata Matilda memang telah 'berubah' dan 'berkembang' terus-menerus. Mata kiri Matilda pun akhirnya mengalami hal yang sama dengan mata kanannya, mengalami pergeseran lensa mata, bahkan kini cenderung buta. Hal inilah yang kini menbuat kucing ini selalu tampak sedih dan murung selama beberapa hari. Meskipun telah menggunakan obat tetes mata untuk sekedar mengurangi tekanan dan rasa sakit yang dialami, Matilda masih tampak tertekan. Pemilik Matilda pun sempat kuatir menghadapi kondisi ini, tapi untunglah dalam dua hari kemudian, Matilda sudah mulai tampak ceria kembali.


Pemilik Matilda kini juga telah membuka sebuah halaman di website GoFundMe untul Matilda. Ini dimaksudkan untuk mengumpulkan dana bila penglihatan Matilda semakin parah dan memerlukan tindakan operasi. "Saat ini Matilda memang diberi tambahan obat untuk menjaga agar matanya tetap dapat berfungsi. Tapi kami yakin bahwa tindakan operasi suatu saat nanti tentu akan diperlukan."


Sementara ini, pemilik secara rutin selalu membawa Matilda ke dokter mata hewan untuk melakukan pemeriksaan. Pemilik pun mengawasi perkembangan Matilda sekaligus memberikan kabar terbaru Matilda melalui akun Instagram yang khusus dibuat untuk Matilda.

Kondisi penyakit langka memang telah membuat Matilda menjadi sensasi tersendiri di dunia maya, meski jelas berbeda dengan kucing-kucing lainnya yang juga telah menjadi bintang, seperti Garfi si kucing grumpiest, Snoopybabe dengan wajah datar yang menggemaskan, atau Choupette si kucing yang menjadi model.

Foto: Cat Alien Matilda

sumber: ABC News