Selasa, 01 November 2016

monggo monggo Donorkan Separuh Hatinya, Pria ini malah temukan Cinta -lamasekaliperginya -lamasekaliperginya


Ketika staf petugas penegak hukum di Frankfort, Illinois memutuskan untuk mendonorkan setengah hatinya untuk seseorang yang bahkan belum pernah ditemui sebelumnya, dengan maksud agar dapat menyelamatkan hidup orang tersebut, ia tak menyadari bahwa orang yang ia bantu tersebut ternyata merupakan calon pendamping hidupnya di kemudian hari.

Maret 2014, merupakan masa kritis bagi Heather Kruger, wanita yang masih berusia 27 tahun, saat dokter memberi vonis bahwa ia menderita kanker hati stadium 4, dan hanya memiliki waktu beberapa bulan saja untuk bisa bertahan hidup. Agar dapat menyelamatkan hidupnya, satu-satunya cara yang disarankan Dokter adalah dengan melakukan transplantasi hati. Namun demikian, dengan hanya sedikitnya waktu bagi ia bisa bertahan hidup, maka jelaslah bahwa bukanlah pilihan terbaik untuk bisa mendapatkan donor hati dengan mendaftar melalui jalur resmi yang disediakan oleh negara, hingga disarankan agar ia mencari seseorang yang bersedia mendonorkan hatinya secara langsung. "Saat itu mereka mengatakan bahwa aku membutuhkan transplantasi," kenangnya. "Tidak ada banyak waktu untuk menemukan donor. Saat itu saya merasa seakan berada di gerbang kematian."

Tak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa hidupnya akan dapat tertolong oleh orang asing. Staf petugas penegak hukum Chris Dempsey kala itu sedang beristirahat di sebuah ruangan ketika secara tak sengaja ia mendengar sepupu Heather, Jack Dwyer, tengah berbincang dengan seseorang perihal masalah kesehatan dan bagaimana dia harus segera mencari donor untuk menyelamatkan nyawa Heather. Chris belum pernah mengenal Jack, apalagi bertemu dengan Heather secara pribadi. Tapi saat itu hanya satu yang diketahuinya, hatinya tergerak untuk membantu. 'Hei, jika saya bisa membantu, saya akan membantu,' "katanya mengenai apa yang terlintas dalam pikirannya saat itu. Karena itulah Chris segera mendekati Jack dan mengatakan bahwa ia ingin utk segera dilakukan pengujian apakah dirinya bisa menjadi donor yang cocok untuk Heather, ... dan ternyata hasil pengujian keduanya cocok!!


Ketika Heather mendengar bahwa ada seorang asing yang bersedia menjadi donor, dirinya seakan tak bisa mempercayainya. "Setelah menerima kabar tersebut melalui telepon, saya langsung berlari menyusuri lorong, menemui ibu saya dan kami berdua menangis seakan tak percaya," kenangnya. Chris dan Heather akhirnya bertemu untuk pertama kalinya, dan tak lama setelahnya dibicarakan pula mengenai prosedur medis yang harus dilakukan keduanya. Operasi akhirnya dilakukan di Rumah Sakit Universitas Illinois, di mana separuh hati Chris akhirnya di donorkan bagi Heather, dan operasi tersebut berjalan dengan baik.

Sejak menerima separuh hati dari Chris, tubuh Heather memang awalnya terjadi beberapa komplikasi awal hingga dia harus teratur minum obat anti-penolakan, hingga akhirnya keduanya kembali pulih dan dapat beraktifitas kembali.

Setelah operasi berakhir, Chris memang sempat berkata pada Heather, "Kamu tidak berhutang apa pun untuk ini. Kita bisa berpisah jika kamu menginginkannya". Tapi Heather merasa bahwa ada semacam ikatan khusus di antara mereka. Hal ini seempat membingungkan ia pada awalnya, dan berpikir bahwa mungkin ini disebabkan oleh kebaikan Chris yang luar biasa bagi dirinya. Tapi seiring berjalannya waktu, akhirnya Heather pun menyadari bahwa perasaan yang timbul dalam dirinya melebihi semuanya itu.

Keduanya pun akhirnya tetap berhubungan, semakin hari semakin dekat, hingga pada tahun lalu, tepatnya 10 Desember, Chris akhirnya meminta Heather untuk menikah dengannya, dan secara antusias Heather pun menyambut tawaran tersebut dengan kata 'Ya". Awal bulan lalu keduanya pun dalam sebuah upacara yang indah. Pada momen tersebut, Heather pun menggunakan sumpahnya untuk menyatakan betapa berarti Chris bagi dirinya, "Kamu adalah orang paling luar biasa yang pernah ku kenal. Kamu berikan percaya padaku dan membuat diriku merasa luar biasa dari hari ke hari. Karena kehadiranmu, kini aku bisa kembali tertawa, tersenyum, dan dapat kembali bermimpi".


Mengingat kembali akan semua yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, Heather menyatakan bahwa ia masih merasa sulit untuk percaya atas semua yang terjadi hingga saat ini. "Saya jadi berpikir mengenai semua kemungkinan. Bagaimana jika faktanya Chris tidak masuk ruang istirahat untuk makan siang, atau bagaimana jika sepupunya yang merupakan pekerja musiman tidak kebetulan berada di ruang tersebut dan membicarakan perihal saya. Atau bagaimana jika orang orang tersebut bukanlah Chris, apakah semua ini bisa terjadi?" demikian ungkap Heather pada TODAY.com. "Seakan memiliki seorang malaikat yang selalu ada menjaga saya."

"Saya pikir inti dari semua ini adalah untuk menyatakan pada semua orang bahwa meskipun sekeliling Anda negatif, hanya ketulusan hati yang bisa membuktikan bahwa masih ada orang baik di luar sana," pungkasnya.

Semoga umur panjang dan bahagia selalu ada dalam kehidupan keduanya ... !!


Selasa, 25 Oktober 2016

monggo monggo Wow!! Inilah Rahasia Baterai Awet hingga Ratusan Tahun !! -lamasekaliperginya -lamasekaliperginya


Apa sebenarnya yang selalu menjadi kekhawatiran para pengguna smartphone? Benar, kekhawatiran terbesar adalah jika baterai smartphone yang tengah dipakai akan habis. Tak aneh bila kini beredar banyak macam dan jenis power bank. Namun demikian, akankah kita selamanya mengandalkan power bank? Baterai smartphone pun tentu bisa cepat rusak akibat terlalu sering di isi ulang.

Hingga saat ini masyarakat mungkin hanya mengenal baterai Li-Ion atau Li-Po yang memiliki siklus baterai hingga 500-1000 kali, atau setara 5000 hingga 7000 kali isi ulang yang bila dijumlahkan secara keseluruhan bisa bertahan sekitar 3-4 tahun. Dan kabar baik tersiar bahwa baru-baru ini para peneliti telah menemukan rahasia awet baterai yang bisa bertahan hingga 400 kali lebih lama!

Kalau selama ini agar dapat menghemat baterai smartphone kita sering melakukannya dengan bantuan aplikasi penghemat baterai. Dan itupun, jika siklus umur baterainya telah habis, maka baterai akhirnya akan aus dan rusak. Nah, menurut info yang berhasil didapat, ilmuwan asal Universitas Irvine, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan baterai yang bisa bertahan lama. Siklus hidup baterai ini bahkan diklaim bisa bertahan hingga 200.000 kali proses isi ulang! Jadi, bisa dibayangkan baterai ini akan awet untuk penggunaan hingga lebih dari 100 tahun.


Uniknya lagi, penemuan baterai ini rupanya ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Mya Le Thai yang saat itu sedang menjalankan eksprrimen dengan kawat emas nano. Nah, saat kawat ini dilapisi dengan gel elektrolit serupa Plexiglas, dan rupanya kawat emas nano ini bisa kembali ke bentuknya semula walau berkali-kali digunakan dengan aliran listrik. Dengan adanya penemuan ini, mulai dikembangkanlah baterai yang menggunakan kawat emas nano berlapis Plexiglas.

Hanya sayangnya biaya material yang mahal menjadi kendala dalam memproduksi baterai panjang umur ini. Padahal, andai suatu saat baterai ini bisa dikembangkan untuk produksi massal, maka tentu akan sangat bermanfaat dan bakal menjadi penemuan besar yang sangat bermanfaat bukan hanya untuk pasar smartphone, tetapi juga bagi perangkat elektronik lainnya.

 
 
sumber: jalantikus

Sabtu, 22 Oktober 2016

monggo monggo Ganti Nama jadi 'iPhone Seven' bisa dapat iPhone 7 Gratis? -lamasekaliperginya -lamasekaliperginya

Untuk dapat membeli sebuah iPhone 7, seseorang harus merogoh kocek sebesar empat setengah kali gaji rata-rata di Ukraina, akan tetapi peritel lokal bersedia untuk memberikan sebuah iPhone 7 secara cuma-cuma alias gratis bagi penggemar produk keluaran Apple, hanya dengan syarat agar bersedia mengubah namanya menjadi 'iPhone Seven'.

Allo.ua, sebuah perusahaan ritel terbesar di Ukraina, saat ini sedang melakukan gebrakan yang tak lazim saat meluncurkan produk terbaru keluaran Apple, yaitu iPhone7. Perusahaan ritel ini membuat sebuah tantangan bagi orang yang bersedia secara resmi mengubah awal nama mereka menjadi 'iPhone' dan akhir nama menjadi 'Seven' untuk mendapat kesempatan memenangkan sebuah telepon genggam terbaru produksi Apple tersebut. Untuk itu para peserta terlebih dahulu diharuskan untuk mendatangi Pengadilan Negeri setempat dan mengisi aplikasi untuk secara resmi dapat mengubah nama mereka. Setelah KTP terbaru mereka yang sah diterima, mereka kemudian harus berfoto selfie dengan menyertakan KTP tersebut dan mengirimkan hasil foto tersebut ke Allo.ua sebagai konfirmasi bahwa mereka telah melakukan perubahan nama sesuai tantangan yang dikeluarkan oleh pihak ritel. Dan dari seluruh peserta, perusahaan ritel tersebut akan memilih lima orang pertama yang memenuhi syarat untuk mendapatkan masing-masing sebuah iPhone 7 32BG, dan akan mengundang mereka secara resmi dalam acara pengambilan hadiahnya di kantor Allo.ua sambil menunjukkan KTP resmi terbaru mereka.


Untuk memastikan bahwa 'sayembara' ini dilakukan secara adil, sebelumnya pihak Allo.ua sebagai penggagas telah lebih dahulu melakukan penelitian ddan memastikan bahwa tak ada seorang pun yang bernama 'iPhone Seven' sebelum 'sayembara' ini resmi diumumkan. Dan mengingat betapa populernya nama Apple iPhone, sementara biaya pengurusan penggatian nama termasuk murah, hanya sekitar $4 (atau sekitar Rp.50rb), mungkin hal ini akan membuat pemerintah setempat akan berpikir untuk menaikkan biaya pengurusan ganti nama. 'Sayembara' ini resmi diluncurkan bersamaan dengan masa promosi, yaitu tanggal 17 Oktober 2016, dan berlangsung hingga 1 Maret 2017 mendatang. Terasa aneh memang, mengingat hanya lima orang pertama saja yang memungkinkan untuk mendapat kesempatan besar memiliki sebuah iPhone 7 baru secara gratis, sementara waktu berlangsungnya 'sayembara' ini demikian lama.

Pengumuman nama-nama para pemenang yang beruntung akan dimuat di situs resmi Allo.ua.
  

Mengganti nama Anda menjadi 'iPhone Seven' mungkin terdengar 'gila', tapi kenyataan membuktikan bahwa ada saja orang yang rela melakukan apa saja demi memiliki sebuah produk Apple. Contohnya sekitar lima tahun lalu, ada seorang gadis yang rela menyerahkan kehormatannya untuk ditukar dengan sebuah iPhone 4. Kemudian seorang pria yang menyewakan pacarnya agar dapat mengumpulkan uang untuk membeli sebuah iPhone 6.

Bagaimana dengan Anda ... ?? Tertarikkah ... ???

sumber

Sabtu, 18 Juni 2016

monggo monggo Di Meksiko, Spiderman ternyata bergelar Profesor -lamasekaliperginya -lamasekaliperginya


Jika Anda bertanya mengapa tak ada sosok Spiderman hadir bergabung dalam The Avengers dalam memerangi kejahatan, mungkin inilah jawabannya, ... karena saat ini Spiderman rupanya lebih memilih untuk mengajar ilmu komputer di Universitas Otonomi Nasional Mexico, di Ciudad de Mexico.

Semua ini rupanya sudah dimulai sejak tahun 2002, ketika film blockbuster Spiderman, yang diperankan oleh aktor Tobey Maguire, mulai tayang di Meksiko. Moises Vazquez Reyes yang saat itu masih berusia 12 tahun langsung merasa jatuh cinta pada sosok superhero Marvel ini. Bahkan ia pun mulai membuat kostum Spiderman untuk dirinya sendiri, setelah sebelumnya merasa gagal untuk menemukan sosok atau figur impiannya. Dengan berbekal tutorial online sebagai acuan, tetap saja hal ini bukanlah sesuatu hal yang mudah bagi seorang anak muda saat itu. Namun tekad serta keinginannya yang tinggi untuk meraih impiannya memiliki kostum Spiderman yang terbaik dan sesuai dengan impiannya ternyata baru bisa terwujud di sekitar tahun 2014 lalu, tahun di mana ia lebih banyak lagi meluangkan waktunya untuk membaca komik-komik tentang karakter favoritnya tersebut. Hingga suatu hari ia terkesan saat membaca komik Amazing Spider – Man # 661, dimana dalam komik tersebut Spiderman tampil sebagai guru di Avengers Academy. Ia pun akhirnya berpikir, "Bukan sebuah hal yang buruk, bahkan bukankah tidak lebih hebat jika Spiderman mengajarkan ilmu komputer?"

Dalam dua tahun terakhir, Moises memang telah mengajar di Universitas Otonomi Nasional Mexico. Di universitas tersebut, ia mengajarkan berbagai mata pelajaran seperti logika komputer, aljabar dan bahasa pemrograman. Dia pun memang tidak selalu memakai kostum Spiderman, hanya di saat para siswa menghadapi ujian atau ketika ia ingin mengajarkan suatu bahan pelajaran baru yang menuntut keseriusan dari para siswa, kostum Spiderman akan ia kenakan dengan harapan agar para siswa tak terlalu tegang dan dapat mengurangi tingkat stress dari pelajaran yang diberikannya.


Memang tak mudah bagi Moises, karena ketika pertama kali ia mengutarakan keinginannya untuk memakai kostum Spiderman saat mengajar, keluarga dan teman-temannya justru mengkhawatirkan bahwa hal itu akan membahayakan karirnya, tetapi ternyata efeknya saat ini justru sangat berlawanan. Dan memang para siswa serta guru-guru lainnya terkejut pada awalnya, tapi kini mereka semua justru tersenyum bahkan menyambut kehadirannya dengan tangan terbuka. "SpideMoy" - demikan julukan yang diberikan bagi Moises - kini telah menjadi simbol bagi Fakultas Ilmu Komputer di Universitas tersebut, dan banyak siswa yang lebih antusias untuk bisa mendapat pelajaran di bawah bimbingannya. Para siswa beranggapan, tak semua orang bisa mendapat pendidikan yang diajarkan oleh Spiderman di perguruan tinggi.

"Saya hanya melakukan pekerjaan seperti apa yang dilakukan oleh para pengajar lainnya di dunia, dan bagi saya pelajaran yang diberikan tidaklah menjadi lebih baik jika hanya dilihat dari setelah jas yang dikenakan pengajar. Saya hanya berusaha untuk dapat menjadi pengajar yang jujur dan berdikasi, dan saya hanya ingin membuat ruangan kelas menjadi tempat yang lebih menyenangkan," demikian penjelasan SpideMoy tenyang metode pangajarannya yang terbilang unik.


Dari foto dan video yang kini telah tersebar luas di dunia maya, terlihat jelas bahwa Moises tidak mengenakan kostum Spiderman hanya saat ia di lingkungan universitas. Kostum Spiderman tersebut tenyata telah ia kenakan sejak berangkat dari rumah, demikian pula saat ia naik kereta bawah tanah untuk menuju tempatnya bekerja. Ketika orang-orang mengetahui bahwa Spiderman yang satu ini adalah seorang profesor yang mengajar di universitas setempat, kebanyakan masyarakat merasa terkejut, karena umunya mereka lebih mengira kostum tersebut hanya untuk adegan film.


foto: OddityCentral, Marvel

Rabu, 15 Juni 2016

monggo monggo Jana Jihad: Reporter Amatir Termuda dari Palestina -lamasekaliperginya -lamasekaliperginya


Di saat anak-anak berusia sekitar 10 tahun lainnya sibuk bermain dan menikmati masa kecil mereka, gadis kecil yang dikenal dengan nama Janna Jihad ini justru malah lebih mempertaruhkan resiko hidupnya dengan melaporkan secara amatir mengenai konflik yang terjadi antara bangsanya, Palestina dengan pasukan Israel di daerah Tepi Barat. Hal ini dia lakukan dengan harapan agar dunia lebih peduli akan nasib yang tengah dihadapi oleh bangsa dan keluarganya.

Menurut penuturan seorang warga Nabi Saleh, demikian nama desa kecil di sebelah utara Ramallah, daerah Tepi Barat, sejak kecil Janna memang telah menjadi saksi dari tragedi perang yang terjadi antara bangsanya, Palestina dengan pihak Israel. Dari ibunya, Nawal, di dapat keterangan bahwa Janna sempat mengalami trauma ketika salah seorang temannya ditembak mati oleh tentara Israel. "Anak lelaki itu memang jauh lebih tua dari Janna, dan karena baik serta ramah, Janna akhirnya dekat dengannya. Hingga saat Janna melihat darah anak itu di tanah, ia pun menjadi panik." Sejak kejadian itu, Janna lebih suka menuliskan perasaan serta frustasinya dalam sebuah jurnal yang tersimpan rapi setiap malamnya, hingga kematian dua kerabatnya, yaitu sepupunya, Mustafa Tamimi dan seorang pamannya yang lain, Rushdie Tamimi, akhirnya menginspirasi Janna untuk lebih terlibat mengungkap ketidakadilan yang dialami orang-orang di desanya.

Karir jurnalis Janna dimulai sejak ia berusia tujuh tahun, Saat itu dengan menggunakan iPhone ibunya, ia mulai merekam aksi protes yang dilakukan oleh penduduk setempat bersama dengan aktivis perdamaian internasional, serta reaksi yang diberikan oleh pihak tentara Israel. Meskipun wartawan profesional seringkali ada dalam keadaan seperti itu, tapi Janna menganggap mereka tidak selalu melaporkan keseluruhan peristiwa yang tengah terjadi, hingga dia menganggap bahwa merupakan tanggung jawabnya juga untuk menunjukkna pada dunia apa sesungguhnya yang tengah terjadi melalui keseluruhan gambar yang berhasil dia dapat. Untuk itu, Janna sengaja memposting videonya dalam beberapa platform media sosial, seperti YouTube, Facebook dan SnapChat. "Saya ingin dunia mengetahui bahwa bangsa kami bukanlah teroris dan agar dunia mengetahui aksi kekerasan militer yang dilakukan pada kami," katanya pada The Arab Weekly. Halaman Facebooknya sendiri hingga kini telah mendapat lebih dari 80.000 likes.


Sementara itu, sang ibu sendiri mengaku bangga akan apa yang dilakukan oleh Janna, sekaligus juga mengkhawatirkan akan keselamatannya. "Saya bangga dengan putri saya karena meskipun masih sebagai anak kecil, tapi ia telah berhasil untuk mengirimkan pesannya pada dunia. Dia berbagi ketakutannya, apa yang dirasakannya, dan tak ketinggalan juga masalah sekolahnya," kata Nawal kepada Al Jazeera. "Tapi sesungguhnya saya juga khawatir dan takut untuknya, terlebih ketika tentara Israel datang di tengah malam dan melemparkan gas air mata di sekitar tempat tinggal kami hingga kami terbangun di tengah kepulan asap ... dimana mereka menyerang orang-orang yang dituduh melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel."

Sedangkan paman gadis itu, Bilal, mengerti akan kekhawatiran Nawal sebagai seorang ibu bagi Janna, tetapi ia juga mengerti bahwa anak-anak Palestina sesungguhnya tidak punya pilihan. "Memang dia harusnya bermain dan belajar sebagaimana layaknya anak-anak lainnya, tetapi dalam hidup kita saat ini itu bukanlah pilihan," katanya. "Kita harus mengajari anak-anak kita untuk tidak menerima penghinaan dan tidak bersikap pengecut. Kami saat init memang berada di bawah pendudukan. Kami tidak bisa untuk mengajari anak-anak kita untuk diam, karena mereka pun harus berjuang untuk kemerdekaan mereka."

Setelah pesannya mulai tersebar di dunia maya sekitar tahun 2014 lalu, dan kini mulai dipuji sebagai salah satu wartawan amatir termuda di dunia, Janna pun memperluas pekerjaannya dengan melakukan perjalanan bersama ibunya ke tempat-tempat seperti Yerusalem, Hebron, Nablus dan Yordania untuk membuat laporan video serta mempostingnya langsung secara online.


Janna mengatakan bahwa saat ini impian terbesarnya adalah ingin mendalami dunia jurnalisme profesional di Harvard agar kelak nisa mendapatkan pekerjaan di CNN atau FOX News karena "mereka tidak banyak membuat laporan tentang Palestina, dan saya ingin dunia lebih mengetahui akan apa sesungguhnya yang terjadi di Palestina."

Melihat Janna di depan kamera berbicara tentang konflik Palestina - Israel serta kekejaman yang terjadi di Tepi Barat setiap harinya, akan membuat kita seakan melihat dia bukanlah seorang gadis kecil yang masih berusia 10 tahun. Namun bagaimana pun juga seharusnya dia lebih bisa menikmati masa kecilnya. Dan ketika ditanya mengenai seperti apakah idealnya dunia dalam pikirannya, Janna mengatakan, "Saya ingin menjadikannya berwarna pink."


foto: Facebook